Senin, 20 Juli 2020

Pengertian dan Peran Teknologi Informasi Dan Komunikasi



A. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi komunikasi dianggap mencakup pengertian yang luas, termasuk sistem, saluran, perangkat keras dan perangkat lunak dari komunikasi modern. Sedangkan teknologi informasi merupakan bagian dari pengertian teknologi komunikasi. Teknologi informasi adalah ilmu yang diperlukan untuk mengelola informasi agar informasi tersebut dapat dicari dengan mudah dan akurat. Informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah diolah. Data atau informasi tersebut dapat berupa tulisan, suara, gambar, video dan sebagainya.
Komunikasi dapat diartikan sebagai proses sistematik bertukar informasi di antara pihak-pihak, biasanya lewat sistem simbol biasa. Secara ilmiah komunikasi dapat berarti proses penyampaian pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima dengan simbol tertentu. Berdasarkan dua pengertian di atas data disimpulkan bahwa TIK adalah proses penyampaian informasi melalui pengolahan data yang melibatkan pengirim dan penerima informasi dengan menggunakan simbol tertentu.

TIK adalah berbagai aspek yang melibatkan teknologi, rekayasa dan teknik pengelolaan yang digunakan dalam pengendalian dan pemrosesan informasi serta penggunaannya, hubungan computer dengan manusia dan hal yang berkaitan dengan sosial, ekonomi dan kebudayaan. Pemanfaatan tenologi dan komunikasi dalam bidang pendidikan, seperti pemanfaatan komputer dan jaringan computer memberikan kesempatan kepada setiap pembelajar untuk mengakses materi pembelajaran yang disajikan dalam bentuk interaktif melalui jaringan Komputer. Dari penjelasan tersebut dapat dimaknai bahwa TIK merupakan media yang berupa teknologi seperti komputer beserta jaringannya yang dapat digunakan untuk proses pengolahan dan pemprosesan data yang berguna untuk pemanfaatan berbagai bidang sosial, ekonomi, budaya dan tentunya pendidikan.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.



TIK menjadi sesuatu yang mutlak untuk dikuasai untuk mengejar ketertinggalan teknologi bangsa Indonesia. Bahkan di berbagai lembaga pendidikan saat ini pasti akan memprioritaskan dan menambah pelajaran TIK dalam jadwal pelajarannya serta memperbanyak media-media yang membantu pengembangan pembelajaran. Perkembangannya yang sangat cepat dan pesat menuntut semua komponen lembaga pendidikan harus mampu mengejarnya, tak terkecuali tenaga pendidik.

Dalam menghadirkan fungsi teknologi asas praktis, efektif dan efisien menjadi acuan utama. Artinya kalau kehadirannya justru menyulitkan dan menambah beban materi dan waktu maka kehadiran TIK justru tidak ada gunanya. Namun rasanya hal ini tidak akan terjadi di era informasi ini. Di mana perangkat komunikasi nirkabel sudah merambah sampai ke pelosok pedesaan. Kehadiran teknologi ini harus digunakan sebaik-baiknya dengan pengelolaan yang tepat. TIK yang sudah menyatu kehadirannya dengan masyarakat menjadi sesuatu yang harus dimuati nilai baik. Maka tugas tenaga pendidik untuk menangkap kehadiran TIK ini menjadi sesuatu yang positif dan berdaya guna bahkan menjadi bernilai ekonomis (ergonomis).

B. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid.
Pembelajaran juga bisa diartikan sebagi upaya untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa dapat belajar. Dengan demikian pembelajaran dapat didefinisikan sebagai upaya proses membangun pemahaman siswa. Pembelajaran disini lebih menekankan pada upaya guru untuk mendorong atau memfasilitasi siswa dalam belajar.
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan mendapatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator. 
Yang terpenting dalam kegiatan pembelajaran adalah terjadinya proses belajar. Sebab sesuatu dikatakan hasil belajar jika memenuhi beberapa ciri berikut :
Belajar sifatnya disadari, dalam hal ini siswa merasa bahwa dirinya sedang belajar, timbul dalam dirinya motivasi untuk memiliki pengetahuan yang di harapkan sehingga tahapan-tahapan dalam belajar sampai pengetahuan itu dimiliki secara permanen benar-benar disadari sepenuhnya.
Hasil belajar diperoleh dengan adanya proses, dalam hal ini pengetahuan tidak diperoleh secara instan namun bertahap.
Belajar membutuhkn interaksi, khususnya interaksi yang sifatnya manusiawi. Kaitanya bahwa belajar membutuhkan interaksi hal ini menunjukan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, artinya didalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang penerima pesan.

C. Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pendidikan

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg,dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu : 
  1. Dari pelatihan ke penampilan,
  2. Dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
  3. Dari kertas ke "on line" atau saluran,
  4. Fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
  5. Dari waktu siklus ke waktu nyata.

Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa.

Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut cyber teaching atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learningyaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet. Menurut Rosenberg e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang berlandaskan tiga kriteria yaitu :
E-learningmerupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribsi dan membagi materi ajar atau informasi.

Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar. Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran dibalik paradigma pembelajaran tradisional. Saat ini dengan perkembangan teknologi informasi maka para praktisi pendidikan juga memanfaatkan teknologi tersebut untuk media pengajaran.

Menurut pengamatan penulis peranan TIK didalam pembelajaran adalah :
Informasi Teknologi berperan sebagai alat produksi dan penyaji materi pembelajaran.
Saat ini perkembangan software dan hardware telah mencapai titik kemajuan teknologi yang pesat, penggunaan yang userfriendly, serta harga yang relatif terjangkau. Hal tersebut berdampak pada pembuatan materi ajar menjadi lebih mudah, murah dan variatif. Contoh paling sederhana adalah penggunaan Microsoft Power Point atau Impress sebagai pembuatan materi ajar. Software ini mampu menggabungkan suara, teks, gambar dan bahkan film dengan mudah.

TIK berperan untuk distribusi materi pembelajaran.

Peran TIK sebagai distribusi pembelajaran saat ini telah mencapai tahapan yang mudah digunakan dan murah, semisal internet, televisi , mobile phone dsb.
  1. TIK berperan sebagai pengevaluasi pembelajaran.
  2. Evaluasi pembelajaran saat ini dapat dilakukan dengan menggunakan IT terutama internet. Kita ambil contoh penerimaan beberapa perusahaan BUMN menggunakan test online untuk test potensi akademik. Sehingga tidak diperlukan test tulis yang mengumpulkan banyak orang dalam satu tempat.Keuntungan bagi perusahaan yang mengadakan penerimaan adalah hemat biaya dan tenaga. Contoh lain adalah penggunaan aplikasi-aplikasi pembuat soal yang memudahkan proses evaluasi belajar.
  3. TIK berperan sebagai media kolaborasi pembelajaran.
    Diskusi, berbagi pengetahuan serta memecahkan permasalah dalam pembelajaran saat ini dapat dilakukan tidak dengan bertatap muka.Aplikasi-aplikasi chatting dapat dimanfaatkan untuk berdiskusi antara siswa/mahasiswa dengan guru/dosen atau antar sesama mereka.
  4. TIK berperan pencari sumber materi pembelajaran.
    Internet adalah sebuah gudang data yang sangat banyak menyimpan materi teks, suara, gambar ataupun multimedia. Bisa kita bayangkan jika tidak ada mesin pencari semisal Google, Yahoo, Bing dll. Maka kita akan sulit mendapatkan materi yang kita inginkan di Internet. Bahkan bisa memakan waktu yang lama jika mesin pencari tidak secanggih sekarang. Sehingga kemajuan mesin pencari menjadikan pencarian materi-materi pembelajaran dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.

D. Fungsi Teiknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran

Fungsi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memilliki tiga fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu:

Teknologi berfungsi sebagai alat, dalam hal ini TIK digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administratif untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keuangan dan sebagainya.

Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti informatika, manajemen informasi, dan ilmu komputer. Dalam pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya.

Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran. Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. Dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai: fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator.

TIK juga berfungsi untuk memperkecil kesenjangan penguasaan Teknologi mutakhir, khususnya dalam dunia pendidikan. Pembangunan pendidikan berbasis TIK setidaknya memberikan dua keuntungan. Pertama, sebagai pendorong komunitas pendidikan (termasuk guru) untuk lebih apresiatif dan praktif dalam memaksimalisasi potensi pendidikan. Kedua, memberikan kesempatan luas kepada peserta didik dalam memanfaatkan setiap potensi yang ada yang dapat diperoleh dari sumber-sumber yang tidak terbatas.

 Pembelajaran Teknologi Informasi dan Teknologi Di Abad 21

Pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran yang mempersiapkan generasi penerus menjadi generasi yang memiliki kemampuan kecakapan abad 21. Setidaknya ada empat yang harus dimiliki oleh generasi abad 21,yaitu: ways of thingking, ways of working, tools for working and dan skills for living in the word. Bagaimana seorang guru harus mendesain pembelajaran yang akan menghantarkan peserta didik memenuhi kebutuhan abad 21?

Pembelajaran abad ke-21 yang berpusat pada siswa berbeda dengan pembelajaran tradisional yang berpusat pada guru, dalam arti bahwa keduanya memiliki pendekatan yang berbeda terhadap isi, pembelajaran, lingkungan ruang kelas, penilaian, dan teknologi. Hal ini yang menjadikan hal yang harus dimiliki oleh siswa sebagai peserta didik yang tergabung dalam empa cara yaitu :

Way of thinking, cara berfikir yaitu beberapa kemampuan berfikir yang harus dikuasai peserta didik untuk menghadapi dunia abad 21. Kemampuan berfikir tersebut diantaranya: kreatif, berfikir kritis, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan pembelajar.

Ways of working. kemampuan bagaimana mereka harus bekerja. dengan dunia yang global dan dunia digital. beberapa kemampuan yang harus dikuasai peserta didik adalah communication and collaboration.  Generasi abad 21 harus mampu berkomunikasi dengan baik, dengan menggunakan berbagai metode dan strategi komunikasi. Juga harus mampu berkolaborasi dan bekerja sama dengan individu maupun komunitas dan jaringan. Jaringan komunikasi dan kerjasama ini memamfaatkan berbagai cara, metode dan strategi berbasis ICT. Bagaimana seseorang harus mampu bekerja secara bersama dengan kemampuan yang berbeda-beda.

Tools for working. Seseorang harus memiliki dan menguasai alat untuk bekerja. Penguasaan terhadap Information and communications technology (ICT) and information literacy merupakan sebuah keharusan. Tanpa ICT dan sumber informasi yang berbasis segala sumber akan sulit seseorang mengembangkan pekerjaannya.

Skills for living in the world. kemampuan untuk menjalani kehidupan di abad 21, yaitu: Citizenship, life and career, and personal and social responsibility. Bagaimana peserta didik harus hidup sebagai warga negara, kehidupan dan karir, dan tanggung jawab pribadi dan sosial.

Kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki itu yang terintegrasi dalam satu kecakapan yaitu kecakapan abad 21. Secara umum, kecakapan abad 21 meliputi :

a.  Kecakapan Pembelajaran dan Inovasi


Kreativitas dan Inovasi

  • Memperlihatkan originalitas dan penemuan dalam pekerjaan
  • Mengembangkan, menerapkan dan menyampaikan gagasan baru pada orang lain
  • Terbuka dan penuh tanggap dalam melihat pandangan baru dan berbeda
  • Bertindak pada gagasan kreatif untuk membuat kontribusi nyata dan berguna di mana inovasi dilakukan
Pemikiran Kritis dan Pemecahan Masalah
  • Melatih pengutaraan pendapat yang logis dalam pemahaman
  • Membuat pilihan dan keputusan kompleks
  • Memahami keterkaitan di antara system
  • Mengidentifikasi dan mengajukan pertanyaan siginifikan yang memperjelas beragam sudut pandang dan mengarah pada solusi yang baik
  • Membingkai, menganalisis dan membuat sintesis informasi untuk pemecahan masalah dan menjawab pertanyaan

 Komunikasi dan Kolaborasi
  • Mengungkapkan pemikiran dan gagasan secara jelas dan efektif melalui penyampaian lisan dan tulisan
  • Memperlihatkan kemampuan bekerja secara efektif dengan tim berlainan
  • Melatih fleksibilitas dan kesediaan membantu dalam kompromi  pengambilan keputusan untuk menyelesaikan suatu tujuan umum
  • Sanggup berbagi tanggung jawab bagi pekerjaan kolaboratif
b.  Kecakapan Informasi, Media dan Teknologi

Literasi Informasi 
  • Mengakses informasi secara efisien dan efektif, mengevaluasi informasi secara kritis, kompeten dan kreatif bagi persoalan atau masalah yangdihadapi
  • Mengolah pemahaman dasar persoalan etis/hukum di seputar akses dan penggunaan informasi

 Literasi Media
  • Memahami bagaimana pesan media dibentuk, untuk tujuan apa dan menggunakan sarana, karakteristik serta konvensi yang mana
  • Menguji bagaimana para inividu menafsirkan pesan secara berbeda, bagaimana nilai-nilai dan sudut pandang tercakup atau tak tercakup danbagaimana media dapat mempengaruhi keyakinan dan perilaku
  • Mengolah pemahaman dasar persoalan etis/hukum yang mengitari aksesdan penggunaan informasi

Literasi ICT (Information, Communications and Technology)
  • Menggunakan teknologi digital, sarana komunikasi dan/atau jaringan yang sesuai untuk mengakses, mengelola, memadukan, mengevaluasi dan menciptakan informasi  agar berfungsi dalam sebuah ekenomi pengetahuan
  • Menggunakan teknologi sebagai sarana untuk penelitian, pengaturan, evaluasi serta pennyampaian informasi, dan memiliki pemahaman dasar persoalan etis/hukum di seputar akses dan penggunaan informasi

Kecakapan Kehidupan dan Karier
  • Fleksibilitas dan Kemampuan Beradaptasi
  • Mengadaptasi beragam peran dan tanggung jawab
  • Bekerja secara efektif dalam iklim ambiguitas dan perubahan prioritas

Inisiatif dan Kemandirian
  • Memantau pemahaman dan mempelajari kebutuhan seseorang
  • Melangkah melebihi penguasaan dasar kecakapan dan/atau kurikulum dan memperluas pembelajaran seseorang dan kesempatan untuk mendapatkan keahlia
  • Memperlihatkan inisiatif untuk meningkatkan tingkat kecakapan menuju tingkat profesional
  • Menetapkan, memprioritaskan dan menyelesaikan tugas-tugas tanpa pengawasan langsung
  • Menggunakan waktu dan mengelola beban kerja secara efisien
  • Memperlihatkan komitmen untuk belajar sebagai proses seumur hidup

Kecakapan Lintas Budaya
  • Bekerja secara tepat dan produktif dengan orang lain
  • Menggali kecerdasan kolektif dari kelompok secara tepat
  • Menjembatani perbedaan budaya dan menggunakan pandangan berbeda untuk meningkatkan inovasi dan kualitas kerja

Produktivitas dan Akuntabilitas
  • Menetapkan dan memenuhi standar tinggi dan tujuan agar mampu menyampaikan kualitas kerja tepat waktu
  • Memperlihatkan ketekunan dan etos kerja positif (misalnya tepat waktu dan dapat diandalkan)

Kepemimpinan dan Tanggung Jawab
  • Menggunakan kecakapan antarpribadi dan pemecahan masalah untuk mempengaruhi dan memandu orang lain menuju sebuah tujuan
  • Menggali kekuatan orang lain untuk menyelesaikan sebuah tujuan umum
  • Memperlihatkan integritas dan perilaku etis
  • Bertindak secara bertanggung jawab dengan memikirkan kepentingan masyarakat komunitas yang lebih besar
Seorang pendidik harus memiliki kemampuan dalam mengatur dan mendesain pembelajaran agar peserta didik memiliki kemampuan kecakapan abad 21. Guru harus mengubah paradigma pembelajaranya :
  • Guru sebagai pengarah menjadi sebagai fasilitator, pembimbing dan konsultan
  • Guru sebagai sumber pengetahuan menjadi sebagai kawan belajar
  • Belajar diarahkan oleh kurikulum menjadi diarahkan oleh siswa
  • Belajar terjadwal secara ketat dg waktu terbatas menjadi belajar secara terbuka, ketat dengan waktu fleksibel sesuai keperluan
  • Belajar berdasarkan fakta menjadi berdasarkan projek dan survei
  • Bersifat teoritik, prinsip dan survei menjadi dunia nyata, refleksi prinsip dan survei
  • Pengulangan dan latihan menjadi penyelidikan dan perancangan
  • Aturan dan prosedur menjadi penemuan dan penciptaan
  • Kompetitif menjadi collaboratif
  • Berfokus pada kelas menjadi berfokus pada masyarakat
  • Hasilnya ditentukkan sebelumnya menjadi hasilnya terbuka
  • Mengikuti norma menjadi keanekaragaman yang kreatif
  • Komputer sebagai subjek belajar menjadi peralatan semua jenis belajar
  • Presentasi dengan media statis menjadi interaksi multimedia dinamis
  • Komunikasi sebatas ruang kelas menjadi tidak terbatas
  • Tes diukur dengan norma menjadi unjuk kerja diukur pakar, penasehat dan teman sebaya

Kurikulum yang sudah dikembangkan saat ini oleh sekolah-sekolah dituntut untuk merubah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered learning) menjadi pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning). Hal ini sesuai dengan tuntutan dunia masa depan anak yang harus memiliki kecakapan berpikir dan belajar (thinking and learning skils). Kecakapan-kecakapan tersebut diantaranya adalah kecakapan memecahkan masalah (problem solving), berpikir kritis (critical thinking), kolaborasi, dan kecakapan berkomunikasi. Semua kecakapan ini bisa dimiliki oleh siswa apabila guru mampu mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang berisi aktivitas-aktivitas yang menantang siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah. Kegiatan yang mendorong siswa untuk bekerja sama dan berkomunikasi harus tampak dalam setiap rencana pembelajaran yang dikembangkan.

Selain pendekatan pembelajaran, siswa pun harus diberi kesempatan untuk mengembangkan kecakapannya dalam menguasai teknologi informasi dan komunikasi. Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah suatu kemampuan untuk menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran untuk mencapai kecakapan berpikir dan belajar siswa. Kegiatan-kegiatan yang harus disiapkan oleh guru adalah kegiatan yang memberikan kesempatan pada siswa untuk menggunakan teknologi komputer untuk melatih keterampilan berpikir kritis dalam memecahkan masalah melalui kolaborasi dan komunikasi dengan teman sejawat, guru-guru, ahli atau orang lain yang memiliki minat yang sama.

Aspek lain yang tidak kalau pentingnya adalah Assessmen. Guru harus mampu merancang sistem assessmen yang bersifat kontinyu/berkelanjutan – sejak siswa melakukan kegiatan, sedang dan setelah selesai melaksanakan kegiatannya. Assessmen bisa diberikan diantara siswa sebagai feedback, oleh guru dengan rubric yang telah disiapkan atau berdasarkan kinerja serta produk yang mereka hasilkan.

Perkembangan teknologi memang akan selalu pesat dalam era globalisasi seperti sekarang ini. Keadaan demikian tidak bisa kita hindari sebagai seorang pendidik. Bukan berarti kita harus resisten merespon keadaan ini, melainkan kita harus kreatif dan inovatif dalam menggunakan teknologi agar pembelajaran pun tidak lagi monoton dan konservatif. Optimalisasi Pemanfaatan ICT Untuk Pembelajaran Abad 21 menjadi sangat mendesak untuk dikembangkan.

Dengan kehadiran teknologi dan komunikasi (ICT) memberikan tantangan dalam dunia pendidikan, peserta didik lebih tertarik mempelajari ICT dibandingkan materi pembelajaran lainya, peserta didik bahkan rela berjam-jam di depan komputer untuk mengakses internet dan mencari informasi yang tidak bisa didapatkan di sekolah. Fenomena seperti ini menjadi tugas dan pekerjaan rumah yang besar bagi dunia pendidikan untuk bisa mengadopsi dan melakukan inovasi pembelajaran. Jangan sampai dunia pendidikan formal hanya dijadikan tempat untuk memperoleh ijazah semata tanpa memberikan kontribusi dalam membina generasi penerus perjuangan bangsa yang akan menjadi pemimpin masa depan.

Menurut Sutrisno (2011) tuntutan dalam menjawab globalisasi pendidikan telah hadir di depan mata, berbagai perangkat komputer beserta koneksinya dalam menghantarkan peserta belajar secara cepat dan akurat apabila dimanfaatkan secara benar dan tepat, untuk itu dibutuhkan sumber daya manusia yang tanggap terhadap perkembangan TIK, kemudian ditambahkan oleh Alessi dan Trollip (2001), pembelajaran berbasis ICT memiliki banyak keunggulan. Salah satunya keunggulan itu berupa penggunaan waktu yang digunakan menjadi lebih efektif , bahan materi pelajaran menjadi lebih mudah diakses,menarik, dan murah biayanya.

Ini lah yang menjadi tantangan pembelajaran abad 21, kehadiran ICT dalam dunia pendidikan maka dituntut siswa untuk kreatif, inovatif, berfikir kritis serta metakognitif dan sehingga menjadikan siswa memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerja kolaborasi (berkelompok). dengan harapan bahwa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat dijadikan bekal hidup di masyarakat yang memiliki karakter baik lokal maupun global dan dapat dipertanggung jawabkan secara personal maupun sosial masyarakat.

Means (1993) dalam laporan penelitian mereka menerangkan bahwa kebutuhan masyarakat persekolahan untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran merupakan bagian dari reformasi pembelajaran. Kebutuhan untuk memanfaatkan teknologi itu mula-mula dipengaruhi oleh fakta-fakta yang terjadi di komunitas luar sekolah (bisnis, pemerintahan, dan masyarakat umum) yang sudah lazim menggunakan teknologi dalam aktivitas berkomunikasi, mencari informasi, dan aktivitas komersial. Fakta itu menjadi seperti sebuah tekanan terhadap komunitas sekolah untuk juga menggunakan teknologi agar para siswa familier dengan teknologi. Pada perkembangan selanjutnya, karena pengaruh kemajuan aplikasi teknologi yang makin canggih, teknologi menjadi suatu media dan alat yang dipandang sangat penting dan strategis untuk menunjang pencapaian tujuan reformasi pembelajaran.

Menurut Reeves (1998), untuk kepentingan pembelajaran di sekolah, terdapat dua pendekatan pokok dalam penggunaan teknologi, yaitu para siswa dapat belajar ‘dari’ dan ‘dengan’ teknologi. Belajar ‘dari’ teknologi dilakukan seperti dalam penggunaan computer-based instruction (tutorial) atau integrated learning systems. Belajar ‘dengan’ teknologi adalah menggunakan teknologi sebagai cognitive tools (alat bantu pembelajaran kognitif) dan menggunakan teknologi dalam lingkungan pembelajaran konstruktivis (constructivist learning environments).

Dengan hadirnya ICT di dunia pendidikan seyogyanya dapat menghantarkan wajah pendidikan kearah yang lebih baik sehingga tantangan pembelajaran abad 21 dapat terselesaikan, tentunya tidak terlepas dari peran guru sebagai tenaga pendidik yang dituntut kreatif dan inovatif mengembangkan pembelajaran dengan mengintegrasikan teknologi dan komunikasi.

Pemanfaatan Perangkat TIK/ICT dalam Pembelajaran Abad 21

Dalam proses pembelajaran abad 21, teknologi informasi dan komunikasi merupakan alat bantu dalam upaya mencapai proses pembelajaran yang mengutamakan kemampuan keterampilan kecakapan abad 21 yang harus dimiliki oleh peserta didik.

Banyak perangkat-perangkat teknologi atau aplikasi-aplikasi berbasis teknologi informasi yang menunjang aktivitas siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai kemampuan kecakapan abad 21 seperti kecakapan kreativitas, inovasi, komunikasi, kolaborasi, literasi informasi dan media, dan sebagainya.

TIK dalam kreativitas siswa

Dalam pelaksanaan pembelajaran, sarana TIK dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan kreativitas siswa. Siswa dapat memanfaatkan sara-sarana teknologi informasi dan komunikasi atau aplikasi-aplikasi komputer dalam aktivias pembelajarannya seperti Teknologi Internet yang dapat dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar.

Dengan menggunakan teknologi internet, siswa dapat mengakses sumber-sumber belajar yang ada di dalamnya dengan memanfaatkan halaman-halaman sistus web yang menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh siswa.
Dengan teknologi internet, siswa dapat mengakses berbagai informasi yg dibutuhkan sesuai dengan materi pembelajaran yang dibahas dalam pembelajaran di sekolah, sehingga melatih kemandirian siswa dalam mencari kebutuhan informasi serta meningkatkankreativitas siswa dalam mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang dapat dijadikan sumber pembelajaran.

Aplikasi-aplikasi komputer yang merupakan bagian dari sarana teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan kreativitas siswa dalam pembelajaran. Salah satu aplikasi yang dapat dimanfaatkan siswa dalam pembelajaran yaitu aplikasi presentasi seperti Microsoft Powerpoint, Lectora, Macromedia Flash dan sebagainya. Dengan aplikasi-aplikasi tersebut akan memicu kreativitas siswa dalam mengembangkan materi presentasi dimana siswa dapat memanfaatkan teknologi multimedia yang dapat diintegrasikan pada aplikasi-aplikasi tersebut.

TIK dalam aktivitas kolaborasi siswa

Dalam proses belajar mengajar, siswa juga dapat memanfaatkan sarana teknologi yang sudah tersedia untuk digunakan sebagai sarana kolaborasi dalam pembelajaran di kelas.

Salah satu aplikasi yang dapat dimanfaatakan dalam aktivitas pembelajaran khususnya kolaborasi siswa yaitu aplikasi web jejaring social (Social Network) seperti Facebook, Twitter, Frienster dan sebagainya. Sebagai contoh aplikasi Facebook yang ada di dunia maya tidak hanya sekedar aplikasi yang hanya dapat digunakan untuk berkomunikiasi dengan teman, mencari teman update status dan sebagainya, tetapi dapat juga dimanfaatakan dalam pembelajaran siswa. Dengan menggunakan web jejaring social Facebook dapat dimanfaatakn sebagai media untuk melakukan diskusi pembelajaran jarak jauh yang tentunya akan lebih menyenangkan dan mengasyikan.

TIK sebagai media komunikasi siswa dalam pembelajaran

Sarana teknologi informasi dan komunikasi juga dapat digunakan sebagai media komunikasi siswa dalam kaitannya dengan pembelajaran. Salah satunya dengan memanfaatkan fasialitas E-Mail (Electronic Mail) yang terdapat pada jaringan internet. Dengan menggunakan e-mail siswa dapat berkomunikasi dengan sesame siswa, dengan guru bahkan dengan stakeholder lain yang dapat membantu proses pembelajaran siswa. Sebagai contoh, dengan menggunakan email siswa dapat mengirimkan hasil tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya dengan mengirimkan file-file lampiran tugas-tugasnya. Dengan menggunakan teknologi email, siswa dapat mengirimkan hasil tugas yang diberikan guru kepada siswa dengan cepat tanpa ada batasan waktu dan tempat.

Maka kita bisa memberikan kesimpulan bahwa :

  1. Teknologi Informasi dan Komunikasi yang berkembang saat ini dimana untuk memiliki kemampuan mengakses atau memanfaatkannya merupakan salah satu bagian dari ketrampilan kecakapan abad 21 yang harus dimiliki oleh semua orang terutama bagi siswa sebagai peserta didik di sekolah.
  2. Dengan memiliki keterampilan kecakapan abad 21 khsusnya penggunakan teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu dalam mengembangkan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai kecakapan abad 21 seperti kemampuan berkomunikasi, kolaborasi, kreativitas, inovasi, kemandirian dan sebagainya.
  3. Sarana-sarana atau perangkat-perangkat teknologi sudah tersedia banyak di dunia ini yang dapat dimanfaatkan dalam prose pembelajaran siswa di kelas seperti teknologi jaringan internet, aplikasi jejaring social, aplikasi presentasi dan sebagainya.
 Sumber :
  1. Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan Kecakapan Hidup di SMA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
  2. Means, B. (1993). Using technology to support education reform. Amerika Serikat: US Government Printing Office.
  3. Reeves, T.C. (1998). The impact of media and technology in schools. A research report prepared for the Bertelsmann Foundation. Amerika Serikat: University of Georgia.
  4. Siahaan, Sudirman. (2009). ”Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran”, Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan-Departemen Pendidikan Nasional.
  5. Teach, Intel (2007), “Modul Pelatihan Intel Teach – Getting Started”, Intel Education
  6.  http://simpelpas.wordpress.com/2011/10/04/pembelajaran-abad-21/
  7.  http://abuabbad.wordpress.com/2012/05/07/ict-untuk-pembelajaran-abad-21/
  8.  http://yohafrinal.wordpress.com/artikel/pembelajaran-abad-21/
  9. http://www.gsn.org/web/pbl/whatis.htmhttp://id.shvoong.com/social-sciences/education/2243612-model-pembelajaran-project-based-learning/#ixzz25bCT0ULq
  10. http://jogjabelajar.org/
  11. https://lpmpjogja.kemdikbud.go.id/pemanfaatan-tik-dalam-pembelajaran-abad-21/




Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search