A. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi komunikasi dianggap mencakup pengertian
yang luas, termasuk sistem, saluran, perangkat keras dan perangkat lunak dari
komunikasi modern. Sedangkan teknologi informasi merupakan bagian dari
pengertian teknologi komunikasi. Teknologi informasi adalah ilmu yang
diperlukan untuk mengelola informasi agar informasi tersebut dapat dicari
dengan mudah dan akurat. Informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah
diolah. Data atau informasi tersebut dapat berupa tulisan, suara, gambar, video
dan sebagainya.
Komunikasi dapat diartikan sebagai proses
sistematik bertukar informasi di antara pihak-pihak, biasanya lewat sistem
simbol biasa. Secara ilmiah komunikasi dapat berarti proses penyampaian pesan
atau informasi dari pengirim kepada penerima dengan simbol tertentu.
Berdasarkan dua pengertian di atas data disimpulkan bahwa TIK adalah proses
penyampaian informasi melalui pengolahan data yang melibatkan pengirim dan
penerima informasi dengan menggunakan simbol tertentu.
TIK adalah berbagai aspek yang melibatkan
teknologi, rekayasa dan teknik pengelolaan yang digunakan dalam pengendalian
dan pemrosesan informasi serta penggunaannya, hubungan computer dengan manusia
dan hal yang berkaitan dengan sosial, ekonomi dan kebudayaan. Pemanfaatan
tenologi dan komunikasi dalam bidang pendidikan, seperti pemanfaatan komputer
dan jaringan computer memberikan kesempatan kepada setiap pembelajar untuk
mengakses materi pembelajaran yang disajikan dalam bentuk interaktif melalui
jaringan Komputer. Dari penjelasan tersebut dapat dimaknai bahwa TIK merupakan
media yang berupa teknologi seperti komputer beserta jaringannya yang dapat
digunakan untuk proses pengolahan dan pemprosesan data yang berguna untuk
pemanfaatan berbagai bidang sosial, ekonomi, budaya dan tentunya pendidikan.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau
dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication
Technologies (ICT), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh
peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua
aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi
meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat
bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi
adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena
itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang
tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung
pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.
TIK menjadi sesuatu yang mutlak untuk dikuasai
untuk mengejar ketertinggalan teknologi bangsa Indonesia. Bahkan di berbagai
lembaga pendidikan saat ini pasti akan memprioritaskan dan menambah pelajaran
TIK dalam jadwal pelajarannya serta memperbanyak media-media yang membantu
pengembangan pembelajaran. Perkembangannya yang sangat cepat dan pesat menuntut
semua komponen lembaga pendidikan harus mampu mengejarnya, tak terkecuali
tenaga pendidik.
Dalam menghadirkan fungsi teknologi asas praktis,
efektif dan efisien menjadi acuan utama. Artinya kalau kehadirannya justru
menyulitkan dan menambah beban materi dan waktu maka kehadiran TIK justru tidak
ada gunanya. Namun rasanya hal ini tidak akan terjadi di era informasi ini. Di
mana perangkat komunikasi nirkabel sudah merambah sampai ke pelosok pedesaan.
Kehadiran teknologi ini harus digunakan sebaik-baiknya dengan pengelolaan yang
tepat. TIK yang sudah menyatu kehadirannya dengan masyarakat menjadi sesuatu
yang harus dimuati nilai baik. Maka tugas tenaga pendidik untuk menangkap
kehadiran TIK ini menjadi sesuatu yang positif dan berdaya guna bahkan menjadi
bernilai ekonomis (ergonomis).
B. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan
asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan
pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar
dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh
peserta didik atau murid.
Pembelajaran juga bisa diartikan sebagi upaya untuk
menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa dapat belajar. Dengan demikian
pembelajaran dapat didefinisikan sebagai upaya proses membangun pemahaman
siswa. Pembelajaran disini lebih menekankan pada upaya guru untuk mendorong
atau memfasilitasi siswa dalam belajar.
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang
melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan
nilai-nilai positif dengan mendapatkan berbagai sumber untuk belajar.
Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru
sebagai fasilitator.
Yang terpenting dalam kegiatan pembelajaran adalah
terjadinya proses belajar. Sebab sesuatu dikatakan hasil belajar jika memenuhi
beberapa ciri berikut :
Belajar sifatnya disadari, dalam hal ini siswa
merasa bahwa dirinya sedang belajar, timbul dalam dirinya motivasi untuk
memiliki pengetahuan yang di harapkan sehingga tahapan-tahapan dalam belajar
sampai pengetahuan itu dimiliki secara permanen benar-benar disadari
sepenuhnya.
Hasil belajar diperoleh dengan adanya proses, dalam
hal ini pengetahuan tidak diperoleh secara instan namun bertahap.
Belajar membutuhkn interaksi, khususnya interaksi
yang sifatnya manusiawi. Kaitanya bahwa belajar membutuhkan interaksi hal ini
menunjukan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, artinya
didalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan)
kepada seseorang atau sekelompok orang penerima pesan.
C. Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
dalam Pendidikan
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses
pembelajaran. Menurut Rosenberg,dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima
pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu :
- Dari pelatihan ke penampilan,
- Dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
- Dari kertas ke "on line" atau saluran,
- Fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
- Dari waktu siklus ke waktu nyata.
Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan
dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet,
e-mail, dan sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan
melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan
media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan
langsung dengan siswa.
Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi
dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang
maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah
berkembangnya apa yang disebut cyber teaching atau pengajaran maya, yaitu
proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang
makin poluper saat ini ialah e-learningyaitu satu model pembelajaran dengan
menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.
Menurut Rosenberg e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam
penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang berlandaskan tiga kriteria
yaitu :
E-learningmerupakan jaringan dengan kemampuan untuk
memperbaharui, menyimpan, mendistribsi dan membagi materi ajar atau informasi.
Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui
komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar. Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang
pembelajaran dibalik paradigma pembelajaran tradisional. Saat ini dengan perkembangan teknologi informasi
maka para praktisi pendidikan juga memanfaatkan teknologi tersebut untuk media
pengajaran.
Menurut pengamatan penulis peranan TIK didalam
pembelajaran adalah :
Informasi
Teknologi berperan sebagai alat produksi dan penyaji materi pembelajaran.
Saat ini perkembangan software dan hardware telah
mencapai titik kemajuan teknologi yang pesat, penggunaan yang userfriendly,
serta harga yang relatif terjangkau. Hal tersebut berdampak pada pembuatan
materi ajar menjadi lebih mudah, murah dan variatif. Contoh paling sederhana
adalah penggunaan Microsoft Power Point atau Impress sebagai pembuatan materi
ajar. Software ini mampu menggabungkan suara, teks, gambar dan bahkan film
dengan mudah.
TIK
berperan untuk distribusi materi pembelajaran.
Peran TIK sebagai distribusi pembelajaran saat ini
telah mencapai tahapan yang mudah digunakan dan murah, semisal internet,
televisi , mobile phone dsb.
- TIK berperan sebagai pengevaluasi pembelajaran.
- Evaluasi pembelajaran saat ini dapat dilakukan dengan menggunakan IT terutama internet. Kita ambil contoh penerimaan beberapa perusahaan BUMN menggunakan test online untuk test potensi akademik. Sehingga tidak diperlukan test tulis yang mengumpulkan banyak orang dalam satu tempat.Keuntungan bagi perusahaan yang mengadakan penerimaan adalah hemat biaya dan tenaga. Contoh lain adalah penggunaan aplikasi-aplikasi pembuat soal yang memudahkan proses evaluasi belajar.
- TIK berperan sebagai media kolaborasi pembelajaran.Diskusi, berbagi pengetahuan serta memecahkan permasalah dalam pembelajaran saat ini dapat dilakukan tidak dengan bertatap muka.Aplikasi-aplikasi chatting dapat dimanfaatkan untuk berdiskusi antara siswa/mahasiswa dengan guru/dosen atau antar sesama mereka.
- TIK berperan pencari sumber materi pembelajaran.Internet adalah sebuah gudang data yang sangat banyak menyimpan materi teks, suara, gambar ataupun multimedia. Bisa kita bayangkan jika tidak ada mesin pencari semisal Google, Yahoo, Bing dll. Maka kita akan sulit mendapatkan materi yang kita inginkan di Internet. Bahkan bisa memakan waktu yang lama jika mesin pencari tidak secanggih sekarang. Sehingga kemajuan mesin pencari menjadikan pencarian materi-materi pembelajaran dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
D. Fungsi Teiknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
dalam Pembelajaran
Fungsi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memilliki tiga fungsi
utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu:
Teknologi berfungsi sebagai alat, dalam hal ini TIK
digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa untuk membantu
pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur
grafis, membuat database, membuat program administratif untuk siswa, guru dan
staf, data kepegawaian, keuangan dan sebagainya.
Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan
(science). Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus
dikuasai oleh siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh beberapa
jurusan di perguruan tinggi seperti informatika, manajemen informasi, dan ilmu
komputer. Dalam pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata
pelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya.
Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu
untuk pembelajaran. Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran
sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan
komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa
dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk
menguasai kompetensi. Dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru
yang berfungsi sebagai: fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator.
TIK juga berfungsi untuk memperkecil kesenjangan
penguasaan Teknologi mutakhir, khususnya dalam dunia pendidikan. Pembangunan
pendidikan berbasis TIK setidaknya memberikan dua keuntungan. Pertama, sebagai
pendorong komunitas pendidikan (termasuk guru) untuk lebih apresiatif dan
praktif dalam memaksimalisasi potensi pendidikan. Kedua, memberikan kesempatan
luas kepada peserta didik dalam memanfaatkan setiap potensi yang ada yang dapat
diperoleh dari sumber-sumber yang tidak terbatas.
Pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran yang
mempersiapkan generasi penerus menjadi generasi yang memiliki kemampuan
kecakapan abad 21. Setidaknya ada empat yang harus dimiliki oleh generasi abad
21,yaitu: ways of thingking, ways of working, tools for working and dan skills
for living in the word. Bagaimana seorang guru harus mendesain pembelajaran
yang akan menghantarkan peserta didik memenuhi kebutuhan abad 21?
Pembelajaran abad ke-21 yang berpusat pada siswa
berbeda dengan pembelajaran tradisional yang berpusat pada guru, dalam arti
bahwa keduanya memiliki pendekatan yang berbeda terhadap isi, pembelajaran,
lingkungan ruang kelas, penilaian, dan teknologi. Hal ini yang menjadikan hal
yang harus dimiliki oleh siswa sebagai peserta didik yang tergabung dalam empa
cara yaitu :
Way of thinking, cara berfikir yaitu beberapa
kemampuan berfikir yang harus dikuasai peserta didik untuk menghadapi dunia
abad 21. Kemampuan berfikir tersebut diantaranya: kreatif, berfikir kritis,
pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan pembelajar.
Ways of working. kemampuan bagaimana mereka harus
bekerja. dengan dunia yang global dan dunia digital. beberapa kemampuan yang
harus dikuasai peserta didik adalah communication and collaboration. Generasi abad 21 harus mampu berkomunikasi
dengan baik, dengan menggunakan berbagai metode dan strategi komunikasi. Juga
harus mampu berkolaborasi dan bekerja sama dengan individu maupun komunitas dan
jaringan. Jaringan komunikasi dan kerjasama ini memamfaatkan berbagai cara,
metode dan strategi berbasis ICT. Bagaimana seseorang harus mampu bekerja
secara bersama dengan kemampuan yang berbeda-beda.
Tools for working. Seseorang harus memiliki dan
menguasai alat untuk bekerja. Penguasaan terhadap Information and
communications technology (ICT) and information literacy merupakan sebuah
keharusan. Tanpa ICT dan sumber informasi yang berbasis segala sumber akan
sulit seseorang mengembangkan pekerjaannya.
Skills for living in the world. kemampuan untuk
menjalani kehidupan di abad 21, yaitu: Citizenship, life and career, and
personal and social responsibility. Bagaimana peserta didik harus hidup sebagai
warga negara, kehidupan dan karir, dan tanggung jawab pribadi dan sosial.
Kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki itu yang
terintegrasi dalam satu kecakapan yaitu kecakapan abad 21. Secara umum,
kecakapan abad 21 meliputi :
a. Kecakapan
Pembelajaran dan Inovasi
Kreativitas
dan Inovasi
- Memperlihatkan originalitas dan penemuan dalam pekerjaan
- Mengembangkan, menerapkan dan menyampaikan gagasan baru pada orang lain
- Terbuka dan penuh tanggap dalam melihat pandangan baru dan berbeda
- Bertindak pada gagasan kreatif untuk membuat kontribusi nyata dan berguna di mana inovasi dilakukan
Pemikiran
Kritis dan Pemecahan Masalah
- Melatih pengutaraan pendapat yang logis dalam pemahaman
- Membuat pilihan dan keputusan kompleks
- Memahami keterkaitan di antara system
- Mengidentifikasi dan mengajukan pertanyaan siginifikan yang memperjelas beragam sudut pandang dan mengarah pada solusi yang baik
- Membingkai, menganalisis dan membuat sintesis informasi untuk pemecahan masalah dan menjawab pertanyaan
- Mengungkapkan pemikiran dan gagasan secara jelas dan efektif melalui penyampaian lisan dan tulisan
- Memperlihatkan kemampuan bekerja secara efektif dengan tim berlainan
- Melatih fleksibilitas dan kesediaan membantu dalam kompromi pengambilan keputusan untuk menyelesaikan suatu tujuan umum
- Sanggup berbagi tanggung jawab bagi pekerjaan kolaboratif
b. Kecakapan
Informasi, Media dan Teknologi
Literasi
Informasi
- Mengakses informasi secara efisien dan efektif, mengevaluasi informasi secara kritis, kompeten dan kreatif bagi persoalan atau masalah yangdihadapi
- Mengolah pemahaman dasar persoalan etis/hukum di seputar akses dan penggunaan informasi
- Memahami bagaimana pesan media dibentuk, untuk tujuan apa dan menggunakan sarana, karakteristik serta konvensi yang mana
- Menguji bagaimana para inividu menafsirkan pesan secara berbeda, bagaimana nilai-nilai dan sudut pandang tercakup atau tak tercakup danbagaimana media dapat mempengaruhi keyakinan dan perilaku
- Mengolah pemahaman dasar persoalan etis/hukum yang mengitari aksesdan penggunaan informasi
Literasi
ICT (Information, Communications and Technology)
- Menggunakan teknologi digital, sarana komunikasi dan/atau jaringan yang sesuai untuk mengakses, mengelola, memadukan, mengevaluasi dan menciptakan informasi agar berfungsi dalam sebuah ekenomi pengetahuan
- Menggunakan teknologi sebagai sarana untuk penelitian, pengaturan, evaluasi serta pennyampaian informasi, dan memiliki pemahaman dasar persoalan etis/hukum di seputar akses dan penggunaan informasi
Kecakapan
Kehidupan dan Karier
- Fleksibilitas dan Kemampuan Beradaptasi
- Mengadaptasi beragam peran dan tanggung jawab
- Bekerja secara efektif dalam iklim ambiguitas dan perubahan prioritas
Inisiatif
dan Kemandirian
- Memantau pemahaman dan mempelajari kebutuhan seseorang
- Melangkah melebihi penguasaan dasar kecakapan dan/atau kurikulum dan memperluas pembelajaran seseorang dan kesempatan untuk mendapatkan keahlia
- Memperlihatkan inisiatif untuk meningkatkan tingkat kecakapan menuju tingkat profesional
- Menetapkan, memprioritaskan dan menyelesaikan tugas-tugas tanpa pengawasan langsung
- Menggunakan waktu dan mengelola beban kerja secara efisien
- Memperlihatkan komitmen untuk belajar sebagai proses seumur hidup
Kecakapan
Lintas Budaya
- Bekerja secara tepat dan produktif dengan orang lain
- Menggali kecerdasan kolektif dari kelompok secara tepat
- Menjembatani perbedaan budaya dan menggunakan pandangan berbeda untuk meningkatkan inovasi dan kualitas kerja
Produktivitas
dan Akuntabilitas
- Menetapkan dan memenuhi standar tinggi dan tujuan agar mampu menyampaikan kualitas kerja tepat waktu
- Memperlihatkan ketekunan dan etos kerja positif (misalnya tepat waktu dan dapat diandalkan)
Kepemimpinan
dan Tanggung Jawab
- Menggunakan kecakapan antarpribadi dan pemecahan masalah untuk mempengaruhi dan memandu orang lain menuju sebuah tujuan
- Menggali kekuatan orang lain untuk menyelesaikan sebuah tujuan umum
- Memperlihatkan integritas dan perilaku etis
- Bertindak secara bertanggung jawab dengan memikirkan kepentingan masyarakat komunitas yang lebih besar
Seorang pendidik harus memiliki kemampuan dalam
mengatur dan mendesain pembelajaran agar peserta didik memiliki kemampuan
kecakapan abad 21. Guru harus mengubah paradigma pembelajaranya :
- Guru sebagai pengarah menjadi sebagai fasilitator, pembimbing dan konsultan
- Guru sebagai sumber pengetahuan menjadi sebagai kawan belajar
- Belajar diarahkan oleh kurikulum menjadi diarahkan oleh siswa
- Belajar terjadwal secara ketat dg waktu terbatas menjadi belajar secara terbuka, ketat dengan waktu fleksibel sesuai keperluan
- Belajar berdasarkan fakta menjadi berdasarkan projek dan survei
- Bersifat teoritik, prinsip dan survei menjadi dunia nyata, refleksi prinsip dan survei
- Pengulangan dan latihan menjadi penyelidikan dan perancangan
- Aturan dan prosedur menjadi penemuan dan penciptaan
- Kompetitif menjadi collaboratif
- Berfokus pada kelas menjadi berfokus pada masyarakat
- Hasilnya ditentukkan sebelumnya menjadi hasilnya terbuka
- Mengikuti norma menjadi keanekaragaman yang kreatif
- Komputer sebagai subjek belajar menjadi peralatan semua jenis belajar
- Presentasi dengan media statis menjadi interaksi multimedia dinamis
- Komunikasi sebatas ruang kelas menjadi tidak terbatas
- Tes diukur dengan norma menjadi unjuk kerja diukur pakar, penasehat dan teman sebaya
Kurikulum yang sudah dikembangkan saat ini oleh sekolah-sekolah dituntut untuk merubah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered learning) menjadi pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning). Hal ini sesuai dengan tuntutan dunia masa depan anak yang harus memiliki kecakapan berpikir dan belajar (thinking and learning skils). Kecakapan-kecakapan tersebut diantaranya adalah kecakapan memecahkan masalah (problem solving), berpikir kritis (critical thinking), kolaborasi, dan kecakapan berkomunikasi. Semua kecakapan ini bisa dimiliki oleh siswa apabila guru mampu mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang berisi aktivitas-aktivitas yang menantang siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah. Kegiatan yang mendorong siswa untuk bekerja sama dan berkomunikasi harus tampak dalam setiap rencana pembelajaran yang dikembangkan.
Selain pendekatan pembelajaran, siswa pun harus
diberi kesempatan untuk mengembangkan kecakapannya dalam menguasai teknologi
informasi dan komunikasi. Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
adalah suatu kemampuan untuk menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran
untuk mencapai kecakapan berpikir dan belajar siswa. Kegiatan-kegiatan yang
harus disiapkan oleh guru adalah kegiatan yang memberikan kesempatan pada siswa
untuk menggunakan teknologi komputer untuk melatih keterampilan berpikir kritis
dalam memecahkan masalah melalui kolaborasi dan komunikasi dengan teman
sejawat, guru-guru, ahli atau orang lain yang memiliki minat yang sama.
Aspek lain yang tidak kalau pentingnya adalah
Assessmen. Guru harus mampu merancang sistem assessmen yang bersifat
kontinyu/berkelanjutan – sejak siswa melakukan kegiatan, sedang dan setelah
selesai melaksanakan kegiatannya. Assessmen bisa diberikan diantara siswa
sebagai feedback, oleh guru dengan rubric yang telah disiapkan atau berdasarkan
kinerja serta produk yang mereka hasilkan.
Perkembangan teknologi memang akan selalu pesat
dalam era globalisasi seperti sekarang ini. Keadaan demikian tidak bisa kita
hindari sebagai seorang pendidik. Bukan berarti kita harus resisten merespon
keadaan ini, melainkan kita harus kreatif dan inovatif dalam menggunakan
teknologi agar pembelajaran pun tidak lagi monoton dan konservatif.
Optimalisasi Pemanfaatan ICT Untuk Pembelajaran Abad 21 menjadi sangat mendesak
untuk dikembangkan.
Dengan kehadiran teknologi dan komunikasi (ICT)
memberikan tantangan dalam dunia pendidikan, peserta didik lebih tertarik
mempelajari ICT dibandingkan materi pembelajaran lainya, peserta didik bahkan
rela berjam-jam di depan komputer untuk mengakses internet dan mencari
informasi yang tidak bisa didapatkan di sekolah. Fenomena seperti ini menjadi
tugas dan pekerjaan rumah yang besar bagi dunia pendidikan untuk bisa
mengadopsi dan melakukan inovasi pembelajaran. Jangan sampai dunia pendidikan
formal hanya dijadikan tempat untuk memperoleh ijazah semata tanpa memberikan
kontribusi dalam membina generasi penerus perjuangan bangsa yang akan menjadi
pemimpin masa depan.
Menurut Sutrisno (2011) tuntutan dalam menjawab
globalisasi pendidikan telah hadir di depan mata, berbagai perangkat komputer
beserta koneksinya dalam menghantarkan peserta belajar secara cepat dan akurat
apabila dimanfaatkan secara benar dan tepat, untuk itu dibutuhkan sumber daya
manusia yang tanggap terhadap perkembangan TIK, kemudian ditambahkan oleh
Alessi dan Trollip (2001), pembelajaran berbasis ICT memiliki banyak
keunggulan. Salah satunya keunggulan itu berupa penggunaan waktu yang digunakan
menjadi lebih efektif , bahan materi pelajaran menjadi lebih mudah
diakses,menarik, dan murah biayanya.
Ini lah yang menjadi tantangan pembelajaran abad
21, kehadiran ICT dalam dunia pendidikan maka dituntut siswa untuk kreatif,
inovatif, berfikir kritis serta metakognitif dan sehingga menjadikan siswa
memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerja kolaborasi (berkelompok). dengan
harapan bahwa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat dijadikan bekal
hidup di masyarakat yang memiliki karakter baik lokal maupun global dan dapat
dipertanggung jawabkan secara personal maupun sosial masyarakat.
Means (1993) dalam laporan penelitian mereka
menerangkan bahwa kebutuhan masyarakat persekolahan untuk memanfaatkan
teknologi dalam pembelajaran merupakan bagian dari reformasi pembelajaran.
Kebutuhan untuk memanfaatkan teknologi itu mula-mula dipengaruhi oleh fakta-fakta
yang terjadi di komunitas luar sekolah (bisnis, pemerintahan, dan masyarakat
umum) yang sudah lazim menggunakan teknologi dalam aktivitas berkomunikasi,
mencari informasi, dan aktivitas komersial. Fakta itu menjadi seperti sebuah
tekanan terhadap komunitas sekolah untuk juga menggunakan teknologi agar para
siswa familier dengan teknologi. Pada perkembangan selanjutnya, karena pengaruh
kemajuan aplikasi teknologi yang makin canggih, teknologi menjadi suatu media
dan alat yang dipandang sangat penting dan strategis untuk menunjang pencapaian
tujuan reformasi pembelajaran.
Menurut Reeves (1998), untuk kepentingan
pembelajaran di sekolah, terdapat dua pendekatan pokok dalam penggunaan
teknologi, yaitu para siswa dapat belajar ‘dari’ dan ‘dengan’ teknologi.
Belajar ‘dari’ teknologi dilakukan seperti dalam penggunaan computer-based
instruction (tutorial) atau integrated learning systems. Belajar ‘dengan’
teknologi adalah menggunakan teknologi sebagai cognitive tools (alat bantu
pembelajaran kognitif) dan menggunakan teknologi dalam lingkungan pembelajaran
konstruktivis (constructivist learning environments).
Dengan hadirnya ICT di dunia pendidikan seyogyanya
dapat menghantarkan wajah pendidikan kearah yang lebih baik sehingga tantangan
pembelajaran abad 21 dapat terselesaikan, tentunya tidak terlepas dari peran
guru sebagai tenaga pendidik yang dituntut kreatif dan inovatif mengembangkan
pembelajaran dengan mengintegrasikan teknologi dan komunikasi.
Pemanfaatan Perangkat TIK/ICT dalam Pembelajaran
Abad 21
Dalam proses pembelajaran abad 21, teknologi
informasi dan komunikasi merupakan alat bantu dalam upaya mencapai proses
pembelajaran yang mengutamakan kemampuan keterampilan kecakapan abad 21 yang
harus dimiliki oleh peserta didik.
Banyak perangkat-perangkat teknologi atau
aplikasi-aplikasi berbasis teknologi informasi yang menunjang aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran untuk mencapai kemampuan kecakapan abad 21 seperti
kecakapan kreativitas, inovasi, komunikasi, kolaborasi, literasi informasi dan
media, dan sebagainya.
TIK dalam kreativitas siswa
Dalam pelaksanaan pembelajaran, sarana TIK dapat
digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan kreativitas siswa. Siswa dapat
memanfaatkan sara-sarana teknologi informasi dan komunikasi atau
aplikasi-aplikasi komputer dalam aktivias pembelajarannya seperti Teknologi
Internet yang dapat dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar.
Dengan menggunakan teknologi internet, siswa dapat
mengakses sumber-sumber belajar yang ada di dalamnya dengan memanfaatkan
halaman-halaman sistus web yang menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan
oleh siswa.
Dengan teknologi internet, siswa dapat mengakses
berbagai informasi yg dibutuhkan sesuai dengan materi pembelajaran yang dibahas
dalam pembelajaran di sekolah, sehingga melatih kemandirian siswa dalam mencari
kebutuhan informasi serta meningkatkankreativitas siswa dalam mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber yang dapat dijadikan sumber pembelajaran.
Aplikasi-aplikasi komputer yang merupakan bagian
dari sarana teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan
kreativitas siswa dalam pembelajaran. Salah satu aplikasi yang dapat
dimanfaatkan siswa dalam pembelajaran yaitu aplikasi presentasi seperti
Microsoft Powerpoint, Lectora, Macromedia Flash dan sebagainya. Dengan
aplikasi-aplikasi tersebut akan memicu kreativitas siswa dalam mengembangkan
materi presentasi dimana siswa dapat memanfaatkan teknologi multimedia yang
dapat diintegrasikan pada aplikasi-aplikasi tersebut.
TIK dalam aktivitas kolaborasi siswa
Dalam proses belajar mengajar, siswa juga dapat
memanfaatkan sarana teknologi yang sudah tersedia untuk digunakan sebagai
sarana kolaborasi dalam pembelajaran di kelas.
Salah satu aplikasi yang dapat dimanfaatakan dalam
aktivitas pembelajaran khususnya kolaborasi siswa yaitu aplikasi web jejaring
social (Social Network) seperti Facebook, Twitter, Frienster dan sebagainya.
Sebagai contoh aplikasi Facebook yang ada di dunia maya tidak hanya sekedar
aplikasi yang hanya dapat digunakan untuk berkomunikiasi dengan teman, mencari
teman update status dan sebagainya, tetapi dapat juga dimanfaatakan dalam
pembelajaran siswa. Dengan menggunakan web jejaring social Facebook dapat
dimanfaatakn sebagai media untuk melakukan diskusi pembelajaran jarak jauh yang
tentunya akan lebih menyenangkan dan mengasyikan.
TIK sebagai media komunikasi siswa dalam
pembelajaran
Sarana teknologi informasi dan komunikasi juga
dapat digunakan sebagai media komunikasi siswa dalam kaitannya dengan
pembelajaran. Salah satunya dengan memanfaatkan fasialitas E-Mail (Electronic
Mail) yang terdapat pada jaringan internet. Dengan menggunakan e-mail siswa
dapat berkomunikasi dengan sesame siswa, dengan guru bahkan dengan stakeholder
lain yang dapat membantu proses pembelajaran siswa. Sebagai contoh, dengan
menggunakan email siswa dapat mengirimkan hasil tugas-tugas yang diberikan oleh
gurunya dengan mengirimkan file-file lampiran tugas-tugasnya. Dengan
menggunakan teknologi email, siswa dapat mengirimkan hasil tugas yang diberikan
guru kepada siswa dengan cepat tanpa ada batasan waktu dan tempat.
Maka kita bisa memberikan kesimpulan bahwa :
- Teknologi Informasi dan Komunikasi yang berkembang saat ini dimana untuk memiliki kemampuan mengakses atau memanfaatkannya merupakan salah satu bagian dari ketrampilan kecakapan abad 21 yang harus dimiliki oleh semua orang terutama bagi siswa sebagai peserta didik di sekolah.
- Dengan memiliki keterampilan kecakapan abad 21 khsusnya penggunakan teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu dalam mengembangkan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai kecakapan abad 21 seperti kemampuan berkomunikasi, kolaborasi, kreativitas, inovasi, kemandirian dan sebagainya.
- Sarana-sarana atau perangkat-perangkat teknologi sudah tersedia banyak di dunia ini yang dapat dimanfaatkan dalam prose pembelajaran siswa di kelas seperti teknologi jaringan internet, aplikasi jejaring social, aplikasi presentasi dan sebagainya.
- Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan Kecakapan Hidup di SMA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
- Means, B. (1993). Using technology to support education reform. Amerika Serikat: US Government Printing Office.
- Reeves, T.C. (1998). The impact of media and technology in schools. A research report prepared for the Bertelsmann Foundation. Amerika Serikat: University of Georgia.
- Siahaan, Sudirman. (2009). ”Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran”, Jakarta: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan-Departemen Pendidikan Nasional.
- Teach, Intel (2007), “Modul Pelatihan Intel Teach – Getting Started”, Intel Education
- http://simpelpas.wordpress.com/2011/10/04/pembelajaran-abad-21/
- http://www.gsn.org/web/pbl/whatis.htmhttp://id.shvoong.com/social-sciences/education/2243612-model-pembelajaran-project-based-learning/#ixzz25bCT0ULq
- http://jogjabelajar.org/
- https://lpmpjogja.kemdikbud.go.id/pemanfaatan-tik-dalam-pembelajaran-abad-21/